Hentakan keji mengggores jiwa
Pedih menyayat dalam
Menghapus suka dalam dada
Yang biasa indah saat senja
Terdiam dalam dzikir
Dan tak banyak yang tau
Tertanam benih racun hati
Duka lawas
Menghempas pasti tanpa permisi
Menjadi gelombang api
Lebih sakti dan membekas
Tak ada ruang
Persembahan bagi yang mengerdil
Ketika mimpi-mimpi tenggelam
Dalam pusaran kuat janji
Yang bahkan hanya angan belaka
Tak sanggup bukan lagi kata
Ini fakta
Bahkan dugaan membakar asa
Lalu apalagi?
Senyum kecut tersungging
Lemah bercampur nanah
Melekat erat
Jadi borok akhlak
Menganga tak terobati
Menghapus suka dalam dada
Yang biasa indah saat senja
Terdiam dalam dzikir
Dan tak banyak yang tau
Tertanam benih racun hati
Duka lawas
Menghempas pasti tanpa permisi
Menjadi gelombang api
Lebih sakti dan membekas
Tak ada ruang
Persembahan bagi yang mengerdil
Ketika mimpi-mimpi tenggelam
Dalam pusaran kuat janji
Yang bahkan hanya angan belaka
Tak sanggup bukan lagi kata
Ini fakta
Bahkan dugaan membakar asa
Lalu apalagi?
Senyum kecut tersungging
Lemah bercampur nanah
Melekat erat
Jadi borok akhlak
Menganga tak terobati
Menyentuh..
BalasHapus